Dewan Minta Percepat Pembangunan Infrastruktur Relokasi Mandiri

HomeKUTIPAN MEDIADr Atang Trisnanto

Dewan Minta Percepat Pembangunan Infrastruktur Relokasi Mandiri

Eks warga Batutulis yang terdampak pembangunan jalur ganda atau double track kereta api Sukabumi-Bogor, sudah mulai melakukan pembangunan di relokasi mandiri yang terletak di RW 01, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Pantauan Bogor Today, di tempat relokasi sudah terlihat ada beberapa bangunan berdiri tegak namun dengan kondisi seadanya. Kemudian di lokasi lainnya terlihat juga beberapa petak lahan yang sudah ditandai atau di pasang patok pembatas. Bahkan di lokasi tersebut terlihat juga hebel (bata semen) yang tersusun rapi di tengah lahan yang masih kosong.

Namun sayang, akses jalan menuju tempat relokasi mandiri hingga saat ini belum di bangun atau diperbaiki oleh Pemerintah Kota Bogor, begitu pun dengan drainase dan juga penerangan jalan umum (PJU).

Anggota DPRD Kota Bogor dari Fraksi PKS, Mardiyanto meminta Pemkot melalui dinas terkait untuk segera membangunnya, mengingat di lokasi tersebut sudah ada belasan rumah yang sudah dibangun, bahkan sudah ada yang tinggal di sana.

“Beberapa dinas sudah ke sana, dari PUPR dan camat pun sudah meninjau ke tempat relokasi mandiri,” kata Mardiyanto kepada Bogor Today.

Politisi PKS yang sekarang duduk di Komisi 1 ini mengatakan, di tempat relokasi mandiri itu ditempati sebanyak 98 kepala keluarga (KK) yang tersebar di tiga RW Kelurahan Batutulis, yakni RW 07, RW 08, RW 09 dan paling banyak ialah warga RW 07.

“Dari 98 KK itu sudah ada belasan rumah yang sudah mulai tinggal di sana sudah mulai membangun dengan apa adanya. Untuk listrik belum ada, masih narik atau ikut ke warga sekitar. Untuk lain-lainnya belum ada sama sekali, baik itu drainase, penerangan jalan umum (PJU), termasuk akses jalan,” ujar Mardiyanto.

Sebetulnya, lanjut Mardiyanto, untuk infrastruktur jalan saat ini sudah di bangun secara swadaya dan itu pun hanya di lokasi yang dianggap krusial untuk akses lalu lintas kendaraan, seperti pas masuk (gang) dan juga ditikungan yang sedikit menanjak.

“Terkait ketersediaan listrik ini sebetulnya saling berkaitan, kemarin Pak Ade (Ketua LPM Batutulis) dan teman-temannya sudah mengajukan PJU, dan sudah di setujui akan mendapat 17 tiang PJU yang akan dipasang dari jalan Rancamaya sampai tempat relokasi, tapi syaratnya yaitu di lokasi tersebut harus ada rumahnya dulu dan jumlahnya itu sekitar 60 rumah baru,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya pun akan terus melakukan pengawalan terhadap proses pembangunan rumah untuk warga terdampak double track ini, seperti halnya dari sisi penggeseran anggaran untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di tahun 2022 mendatang.

“Setelah saya cek realisasi untuk 2021, tidak ada RTLH untuk warga yang terdampak di Batutulis itu, barangkali ini masuk di 2022, karena harapan masyarakat adalah ketika mendapat dana kerohiman sebagiannya itu bisa untuk beli lahan dan untuk bangun rumah, tapi kalau dua-duanya tidak akan cukup. Oleh karena itu, mereka sangat mengharapkan bantuan dari Pemkot Bogor agar RTLH ini diutamakan bagi mereka yang terdampak dan ini akan terus kita kawal,” tutupnya. (Heri)

sumber : bogor-today.com

Views: 6

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0