Mengenal Profil Dedi Mulyono Anggota DPRD Kota Bogor

HomeAnggota DewanDedi Mulyono, S.P, M.Si

Mengenal Profil Dedi Mulyono Anggota DPRD Kota Bogor

Mengenal Profil Dedi Mulyono Anggota DPRD Kota Bogor. Dedi Mulyono adalah seorang tokoh muda yang dikenal sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor. Dengan kepribadian ramah dan semangat yang tinggi, Dedi berhasil meniti karier dari awal yang sederhana hingga duduk di kursi legislatif kota. Perjalanan hidupnya penuh dengan kerja keras, mulai dari latar belakang keluarga yang membentuk karakternya, pendidikan yang ditempuh dari sekolah dasar hingga pascasarjana, pengalaman profesional di berbagai bidang, hingga kiprah politiknya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membawanya menjadi wakil rakyat. Biografi ini akan mengisahkan perjalanan hidup Dedi Mulyono secara naratif dalam bahasa yang santai dan mudah dipahami, mengajak pembaca mengenal sosoknya lebih dekat.

Mengenal Profil Dedi Mulyono Anggota DPRD Kota Bogor

Latar Belakang Keluarga dan Masa Kecil

Dedi Mulyono lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana yang penuh kehangatan. Ia merupakan putra dari pasangan suami istri yang sangat mendukung pendidikan dan cita-citanya sejak kecil. Ayahnya bernama Haji Muhammad Yusuf bin H Abdul Muin adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang sejak muda memiliki jiwa politik yang kuat. Dari Ayahnya lah, Dedi mendapatkan bekal bekal mendalam terkait hal ihwal politik dan ini yang juga menjadi inspirasinya kelak di masa depan.

ibunya, seorang pedagang sayur di pasar Anjongan, pedalaman Kalimantan Barat,  menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama kepada Dedi sejak usia dini. Berkat bimbingan orang tuanya, Dedi tumbuh menjadi anak yang rajin dan berprestasi di sekolah. Masa kecil Dedi diwarnai dengan kebiasaan hidup sederhana; ia terbiasa membantu orang tuanya dan belajar mandiri. Di lingkungan keluarga yang harmonis dan religius juga membentuk kepribadiannya yang rendah hati dan mudah bergaul. Sejak kecil, Dedi sudah menunjukkan rasa ingin tahu yang besar dan semangat untuk belajar hal-hal baru, sesuatu yang kelak sangat berguna dalam perjalanan hidupnya. Di lingkungan tempat tinggalnya, ia dikenal sebagai anak yang sopan dan aktif dalam kegiatan keagamaan di tingkat lokal, seperti belajar mengaji dan ikut serta dalam acara peringatan hari besar di kampungnya.

Perjalanan Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, langkah Dedi dimulai dari sekolah dasar (SD) di kampung halamannya, Desa Anjungan – Kalimantan Barat. Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP) di daerahnya dengan hasil akademis yang baik. Semasa remaja, Dedi dikenal tekun belajar. Cita-cita untuk meraih pendidikan tinggi sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku SMP. Setelah menamatkan SMP, Dedi memilih untuk merantau ke Kota Pontianak, berpisah dari rumah tinggal kedua orangtuanya untuk melanjutkan ke sekolah menengah atas (SMA) yang memberinya lebih banyak pengalaman organisasi dan kepemimpinan. Dedi berhasil di terima di SMAN 1 Pontianak. Di jenjang SMA inilah jiwa kepemimpinan Dedi mulai tampak; ia aktif dalam kegiatan OSIS, PRAMUKA, dan ROHIS Sekolah. bahkan ia sempat dipercaya menjadi Wakil Ketua OSIS, serta Ketua Rohis dan sering dipercaya menjadi ketua kelompok dalam berbagai proyek sekolah. Keaktifan tersebut mengasah kemampuannya berorganisasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Selain menimba ilmu akademis, Dedi juga menjadi sosok aktivis masjid. Ia bergabung menjadi anggota Ikatan Remaha Masjid Mujahidin Pontianak, Masjid terbesar di Provinsi Kalimantan Barat saat itu. Hari harinya selama SMA banyak dhabiskan di kegiatan Masjid Mujahidin..

Selama dikampus inilah, Dedi bertemu dengan banyak mentor aktivis, sering ikut berbagai kegiatan unjuk rasa yang kala itu sangat marak untuk mengkritisi kebijakan pemerintahan Gusdur dan Megawati. Dedi bahkan sempat di penjara karena terlibat Aksi Unjuk Rasa BULOG-GATE dimasa kepemimpinan Akbar Tanjung.

Tak berhenti di sana, semangat belajar Dedi berlanjut hingga ke jenjang pascasarjana. Ia melanjutkan studi S2 dan meraih gelar Magister Sains (M.Si.) dalam bidang Manajemen di IPB. Selama menempuh pendidikan S2, Dedi semakin mendalami ilmu manajemen yang kelak sangat berguna dalam karier profesional dan politiknya. Tugas-tugas kuliah yang menantang dan penelitian yang ia lakukan membentuk pola pikirnya menjadi lebih sistematis dan terstruktur. Dengan bekal pendidikan hingga S2 ini, Dedi tidak hanya memiliki pengetahuan mendalam di bidang keahliannya, tetapi juga keterampilan berpikir kritis yang membantu dia memecahkan berbagai persoalan di kemudian hari.

Perjuangan Hidup dan Pengalaman Profesional

Usai meraih gelar sarjana, Dedi Mulyono menghadapi tantangan kehidupan nyata di dunia kerja. Berbekal ilmu dan semangat muda, ia memulai kariernya dengan terjun sebagai asisten di lingkungan parlemen tingkat nasional. Pada tahun 2008, Dedi mendapat kesempatan bekerja sebagai Asisten Wakil Ketua Komisi IV DPR RI. Tugas tersebut merupakan pengalaman berharga baginya yang baru lulus kuliah. Setiap hari, ia belajar tentang seluk-beluk proses legislasi dan cara kerja para wakil rakyat di Senayan. Meskipun sebagai asisten, tanggung jawab yang diembannya tidak ringan. Dedi harus membantu menyusun materi, melakukan riset kebijakan, hingga mengatur agenda pimpinan komisi. Pengalaman ini melatihnya untuk bekerja teliti dan sigap.

Setelah satu tahun, pada 2009 Dedi melanjutkan kiprahnya di DPR RI sebagai Asisten Anggota DPR RI di Komisi X. Di lingkungan Komisi X yang membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, dan kebudayaan, wawasan Dedi kian luas. Ia terlibat membantu anggota dewan dalam merancang program-program yang terkait peningkatan mutu pendidikan dan kepemudaan. Tak heran jika kemudian ia dipercaya menjadi **Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi X di tahun-tahun berikutnya.  Sebagai staf ahli, Dedi berperan memberikan masukan dan analisis terhadap berbagai rancangan kebijakan. Pengalaman beberapa tahun di Senayan ini menempa Dedi muda menjadi pribadi yang matang, memahami dinamika politik nasional sekaligus peka terhadap isu-isu masyarakat.

Namun, perjalanan karier Dedi tidak selalu berada di bawah sorotan publik. Setelah mengumpulkan pengalaman di DPR RI, ia sempat kembali ke daerah dan mendukung kinerja legislatif di tingkat lokal. Dedi mengambil peran sebagai tenaga ahli di DPRD, di mana ia membantu para anggota dewan di daerah dalam menjalankan fungsi-fungsi legislasinya. Pengalaman sebagai tenaga ahli DPRD memberinya perspektif baru tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat di tingkat kota. Ia jadi lebih memahami persoalan administratif dan teknis yang dihadapi pemerintah daerah serta bagaimana kebijakan di tingkat pusat harus diterjemahkan di daerah. Tidak jarang, ia turun langsung ke lapangan bersama anggota dewan untuk berdialog dengan warga, menyerap aspirasi mereka. Hal ini membuat Dedi semakin peka terhadap problem nyata yang dihadapi masyarakat sehari-hari.

Di tengah kesibukannya sebagai tenaga ahli, Dedi juga merasakan panggilan untuk mandiri dan berkontribusi melalui jalan lain, yaitu wirausaha. Berbekal jaringan dan pengetahuan yang ia miliki, Dedi memberanikan diri terjun ke dunia usaha. Ia mendirikan sebuah usaha di bidang social media, yaitu CV. ELOVINA Sebagai seorang wirausaha, Dedi belajar mengenai manajemen bisnis secara langsung – mulai dari merancang strategi pemasaran, mengelola keuangan, hingga memimpin tim karyawan. Membangun bisnis dari nol bukanlah hal mudah; di tahap awal, Dedi menghadapi pasang surut, termasuk mencari klien dan memastikan kualitas hasil pekerjaan sesuai standar. Berkat kegigihannya, perlahan usaha tersebut mulai berkembang dan dikenal pelanggan. Pengalaman jatuh bangun sebagai wirausahawan makin menguatkan mental Dedi dan memberinya bekal kepemimpinan yang berbeda, melengkapi pengalaman kerjanya di bidang pemerintahan.

Kiprah Politik di PKS

Seiring waktu, panggilan Dedi untuk terjun langsung ke dunia politik semakin kuat. Sejak masa kuliah, ia sebenarnya sudah tertarik dengan kegiatan organisasi kemasyarakatan dan politik. Dedi memutuskan bergabung sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang visi misinya sesuai dengan nilai-nilai yang ia anut. Sebagai kader PKS, Dedi memulai dari tingkat paling bawah. Ia aktif dalam kegiatan-kegiatan partai di tingkat kecamatan dan kota, seperti bakti sosial, pengajian, dan berbagai program pelayanan masyarakat yang diinisiasi PKS. Dedi kerap turun langsung menyapa warga, mendengarkan keluhan mereka, dan berusaha mencarikan solusi bersama rekan-rekannya di partai. Keterlibatannya yang aktif dan kemampuan berorganisasinya membuat Dedi dipercaya memegang beberapa posisi penting di struktur PKS Kota Bogor, meskipun awalnya ia bukan siapa-siapa dalam dunia politik.

di PKS, Dedi pernah menjabat sebagai Sekretaris Bidang Kepemudaan DPD PKS Kota Bogor (2010–2015), kemudian dipercaya menjadi Ketua Bidang Humas (2015–2017), Ketua DPC PKS Bogor Selatan (2017–2019), hingga menjabat sebagai Sekretaris Umum DPD PKS Kota Bogor (2020–2025).

Langkah besar Dedi di politik terjadi ketika PKS menawarinya kesempatan untuk maju sebagai calon anggota legislatif tingkat kota pada pemilu 2024. Melihat rekam jejaknya yang bersih dan dedikasinya dalam melayani masyarakat, partai menilai Dedi layak menjadi wakil rakyat. Dedi pun maju sebagai calon anggota DPRD Kota Bogor dari daerah pemilihan Bogor Selatan pada Pemilihan Umum 2024. Masa kampanye dilalui Dedi dengan kerja keras. Ia mendatangi warga dari satu RW ke RW lain, memperkenalkan diri dan menyampaikan program-programnya yang fokus pada perbaikan pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur di tingkat kota. Dengan gayanya yang santai dan mudah bergaul, Dedi berhasil menarik simpati banyak orang. Ia tidak segan membantu warga secara konkret, sehingga namanya semakin dikenal dan didukung oleh komunitas lokal.

Kerja keras tersebut membuahkan hasil gemilang. Dedi Mulyono berhasil meraih suara yang signifikan dalam pemilu. Ia memperoleh 5.552 suara dari warga di dapilnya, jumlah yang cukup untuk mengantarkannya meraih satu kursi di DPRD Kota Bogor. Kemenangan ini terasa istimewa karena Dedi merupakan pendatang baru yang berhasil lolos di antara para incumbent. Keberhasilannya menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap sosok dan kapasitasnya. Pada tahun 2024, Dedi Mulyono resmi dilantik sebagai anggota DPRD Kota Bogor periode 2024–2029. Momen pelantikan tersebut menjadi titik balik, mengukuhkan peralihannya dari seorang kader partai dan pekerja belakang layar menjadi figur publik yang memegang amanah rakyat.

Peran di DPRD Kota Bogor

Sebagai anggota DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono langsung tancap gas dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Ia ditempatkan di Komisi 1 DPRD Kota Bogor, komisi yang membidangi pemerintahan, hukum, dan aparat, sesuai dengan latar belakang dan minatnya. Dalam Komisi 1, Dedi ikut membahas berbagai persoalan terkait administrasi pemerintahan kota, pelayanan publik, hingga urusan pertanahan dan kependudukan. Pendekatan komunikatif yang dimilikinya membuat Dedi mudah berkolaborasi dengan rekan-rekan sekomisi maupun mitra kerja dari eksekutif.

Mengenal Profil Dedi Mulyono Anggota DPRD Kota Bogor

Selain di komisi, Dedi juga dipercaya menjadi anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bogor. Melalui Banggar, ia terlibat dalam pembahasan anggaran daerah, memastikan bahwa alokasi APBD Kota Bogor tepat sasaran dan pro-rakyat. Pengalaman dan ilmu manajemen yang ia peroleh selama kuliah S2 sangat bermanfaat ketika harus menganalisis pos-pos anggaran dan mengkritisi kebijakan fiskal pemerintah kota. Dedi selalu mengupayakan agar anggaran untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur prioritas rakyat mendapat porsi yang memadai.

Tak hanya itu, Dedi juga aktif  sebagai anggota Badan Musyawarah (Bamus), sebuah badan di DPRD yang menentukan agenda dan jadwal pembahasan dewan. Keterlibatannya di Bamus menunjukkan kepercayaan pimpinan dewan terhadap kemampuan Dedi dalam merencanakan kegiatan legislatif. Dedi turut andil menyusun jadwal sidang, rapat paripurna, serta menentukan prioritas isu yang akan dibahas di DPRD. Perannya di Bamus membuatnya memahami betul alur proses pengambilan keputusan di dewan dan cara membangun kesepahaman antar-fraksi.

Pada awal masa jabatannya, DPRD Kota Bogor membentuk Panitia Khusus (Pansus) Tata Tertib untuk menyusun tata tertib dewan yang baru. Dedi terlibat aktif sebagai anggota Pansus tersebut, di mana ia ikut merumuskan aturan-aturan internal DPRD agar kinerja lembaga semakin efektif dan transparan. Sumbangsih pemikiran Dedi dalam Pansus Tata Tertib cukup besar, mengingat pengalamannya yang pernah menjadi staf ahli dan memahami bagaimana seharusnya sebuah lembaga legislatif berjalan.

Tak lama berselang, Dedi juga dipercaya menjadi Wakil Ketua Pansus Perlindungan Guru. Pansus ini dibentuk untuk membahas rancangan peraturan daerah mengenai perlindungan guru – sebuah topik yang dekat di hati Dedi mengingat pengalamannya di Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan. Sebagai Wakil Ketua Pansus, Dedi memimpin pembahasan bersama ketua pansus dan anggota lain, berdialog dengan dinas pendidikan, perwakilan guru, serta pakar hukum pendidikan. Tujuannya adalah melahirkan regulasi yang melindungi guru dalam menjalankan tugas, memberikan kepastian hukum, dan meningkatkan kesejahteraan guru di Kota Bogor. Dalam peran ini, Dedi menunjukkan kepiawaiannya menjembatani aspirasi guru dan kepentingan pemerintah daerah.

Selama mengemban berbagai amanah di DPRD, Dedi tetap dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan mudah didekati. Di luar agenda resmi dewan, ia kerap blusukan ke tengah warga, meninjau langsung permasalahan seperti infrastruktur lingkungan, layanan administrasi kelurahan, maupun mendengar keluhan guru dan orang tua siswa di sekolah. Hal-hal tersebut ia bawa ke rapat dewan untuk dicarikan solusinya. Sebagai wakil rakyat, Dedi merasa tugasnya bukan hanya duduk di kantor dewan, tetapi benar-benar hadir di tengah masyarakat. Pendekatan inilah yang membuatnya semakin dicintai konstituen dan dihormati kawan maupun lawan politik.

Kiprah Dedi Mulyono di DPRD Kota Bogor baru saja dimulai, tetapi ia telah menunjukkan potensi besar sebagai salah satu legislator yang berpengaruh. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, pengalaman profesional yang beragam, serta dukungan keluarga yang selalu memberinya semangat, Dedi terus bekerja keras untuk mewujudkan janji-janjinya kepada warga. Dalam menjalankan semua peran tersebut, Dedi tidak pernah lupa bersyukur dan berterima kasih kepada keluarga yang menjadi penopang utamanya. Sang istri selalu setia mendampingi dan memberikan dorongan moral di setiap langkahnya. Kehadiran istri yang pengertian dan anak-anak yang menjadi penyemangat, membuat Dedi semakin mantap mengabdikan diri untuk masyarakat. Keluarga bagi Dedi adalah sumber energi; di tengah kesibukannya sebagai pejabat publik, ia selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama istri dan keluarga, menjaga keseimbangan antara tugas dan kehidupan pribadi. Dukungan keluarga inilah yang membuat Dedi mampu terus bergerak maju dengan semangat yang tak pernah padam. Kisah hidup Dedi Mulyono mengajarkan bahwa dengan ketekunan, kerendahan hati, dan kemauan untuk terus belajar, seseorang dapat meraih cita-cita dan menjadi pribadi yang bermanfaat besar bagi masyarakat di sekitarnya.

Views: 13

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: