BOGOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor memberikan catatan penting setelah diresmikannya Masjid Agung Al Isra beberapa hari lalu, yang pertama perihal progres Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) bangunan, kedua masjid ini harus lebih ramah untuk lansia maupun kaum difabel dan terakhir beberapa bagian harus diperbaiki mulai dari toilet hingga menara Masjid Agung Al Isra.
“Saya mengapresiasi Pemkot Bogor dan stekholder, perjalanan panjang 2016 sampai 2024 proyek Masjid Agung dinyatakan selesai dan diresmikan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Ini apresiasi kinerja dan upaya yang dilakukan. Sehingga terealisasi pembangunan masjid Agung. Tanggal 17 Ramadan yang momentum nya sangat bagus dalam peresmiannya,” ungkap Anggota Komisi III DPRD Kota Bogor Karnain Asyhar kepada wartawan, kemarin.
Karnain melanjutkan, namun demikian menurutnya ada beberapa hal yang perlu direspon pasca persemian Masjid Agung Al Isra.
“Ya, pertama saya konfirmasi untuk SLF belum ada progres. Kalau memang sudah selesai bangunan, SLF menjadi hal yang penting. Karena kelas puskesmas saja, yang melaksanakan akreditasi dan reakreditasi dikejar soal poin penilaian salah satunya SLF. Ini bangunan yang lebih besar dengan kapasitas ribuan orang. Saya minta SLF menjadi konsen Pemkot Bogor untuk menuntaskan,” terang Karnain.
Karnain memaparkan, hal kedua, Masjid Agung Al Isra ini posisi strategis. Sehingga yang akan memanfaatkan bukan hanya yang fisiknya sehat atau orang muda yang sengaja memburu tempat kebanggaan Kota Bogor ini. Tapi ada lansia dan difabel yang perlu direspon atau diakomodir.
“Harus ramah terhadap lansia juga difabel. Yang ketiga banyak aduan dari masyarakat yang sudah datang ke Masjid Agung, beberapa daya dukung harus diperbaiki. Tempat wudhu dan toilet masjid juga ornamen yang menjadi kelengkapan dari menara perlu ada perbaikan yang perlu dilakukan,” paparnya.
Karnain menegaskan, sehingga pihak pelaksana atau kontraktor harus segera merespon, karena masih dalam masa pemeliharaan.
“Ini harus ditindaklanjuti, supaya tidak menjadi catatan dikemudian hari. Tidak perlu penganggaran lagi, masih dalam tanggung jawab kontraktor untuk merespon semua aduan warga Bogor,” tegas Karnain.
Sementara itu, saat dikonfirmasi soal Pembangunan Masjid Agung Al Isra yang menghabiskan anggaran ratusan miliar, namun tidak ramah lansia dan disabilitas.
Wali Kota Bima Arya mengatakan, pembangunan Masjid Agung Al Isra kedepan akan berkembang terus, ia berharap kepada Wali Kota Bogor selanjutnya maupun Pj Wali Kota Bogor dapat menganggarkan kembali untuk pembangunan Masjid Agung ini.
“Makanya ini akan berkembang terus, saya berharap wali kota selanjutnya atau Pj wali kota akan menganggarkan di tahun depan agar ramah disabilitas. Ya, rencana awal yang menghubungkan masjid dengan menara dan Alun-alun Kota Bogor akan dibuat tangga yang ramah disabilitas. Namun, karena anggaran Pemkot Bogor yang belum memungkinkan maka dibuat konsep seperti saat ini,” terang Bima.
Bima mengungkapkan, bahwa Masjid Agung Kota Bogor akan ada penambahan pembangunan lainnya untuk lebih menyempurnakan Masjid tersebut.
“Kedepan akan ada penambahan tangga, akan ada penyempurnaan fasad, akan ada penambahan museum dan akan ada pembangunan taman yang lebih cantik lagi,” pungkas Bima.
Views: 0
COMMENTS