Inilah profil Atang Trisnanto, Ketua DPRD Kota Bogor yang juga bakal calon Walikota Bogor 2024.
Atang Trisnanto bersama Adityawarman Adil diusulkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bogor untuk menjadi calon Walikota Bogor 2024.
Nama Atang Trisnanto dan Adityawarman Adil telah dikirim ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS Jawa Barat untuk diteruskan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Selanjutnya, DPP PKS akan menetapkan satu di antara kedua nama itu untuk menjadi calon Walikota Bogor 2024.
Atang Trisnanto lahir di sebuah desa di kaki Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur pada 15 November 1978.
Atang merupakan buah hati pasangan Supeno Effendi dan Musiyah. Supeno sehari-harinya bekerja sebagai petani. Supeno tegas dalam mendidik anak.
Sementara Musiyah bekerja pedagang sembako kecil. Ia merawat dan mendidik Atang dengan kelembutan dan kesabaran.
Presiden Mahasiswa IPB 2001-2002
Atang memulai pendidikan formal di TK Agung Wilis Gendoh, kemudian SDN Kemiri III, SMPN I Genteng Banyuwangi pada 1991-1994. Kemudian lanjut ke SMA Negeri I Genteng, Banyuwangi pada 1994-1997.
Setamat SMA, Atang melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor (IPB) tanpa melalui jalur tes. Ia masuk perguruan tinggi negeri bergengsi itu pada 1997.
Tradisi prestasi yang sejak SD ditorehkan Atang terus dilanjutkan hingga ke perguruan tinggi.
Semasa kuliah, Atang sangat aktif di organisasi kemahasiswaan, baik internal maupun eksternal.
Saat krisis ekonomi 1998, anak petani ini turut aktif dalam aksi reformasi 98 di tahun pertama masa kuliahnya.
Sosok yang senang menulis ini kemudian dipercaya menduduki jabatan Sekretaris Umum BEM Fakultas Kehutanan IPB pada 1999-2000.
Tahun 2000-2001, Atang dipilih menjadi Ketua Umum BEM Fakultas Kehutanan IPB dan Ketua Pengurus Cabang Sylva Indonesia IPB.
Mahasiswa Berprestasi Fakultas Kehutanan IPB ini kemudian ditunjuk sebagai Presiden Mahasiswa IPB pada 2001-2002.
Pada tahun yang sama, Atang didaulat sebagai Presidium BEM se Jabodetabek.
Dengan posisi ini, Atang secara maksimal menyuarakan pembelaan terhadap kepentingan masyarakat dan advokasi terhadap kondisi ketidakadilan yang terjadi.
Selain aktif menulis dan menjadi aktivis kampus, Atang juga sering mengisi acara kajian, seminar, diskusi, dan pelatihan-pelatihan organisasi dan kepemimpinan.
Ia berusaha mengurangi beban ekonomi orang tuanya dengan menjadi trainer manajemen dan kepemimpinan.
Bahkan, Atang sempat menjadi asisten manajer di sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang agroindustri di awal tahun 2003 sampai akhir 2004.
Atang menyelesaikan pendidikan S1 di IPB pada 2003. Ia meraih gelar Sarjana Kehutanan dalam bidang keahlian Biometrika Hutan dengan IPK 3,40.
Pada 2010, Atang melanjutkan pendidikan S2 (magister) Ilmu Ekonomi IPB. Ia menyelesaikan studi dan meraih gelar Master Sains pada 2014.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 2017, Atang kembali melanjutkan pendidikannya ke jenjang doktoral (S3) di IPB.
Angkatan 34 IPB ini mengambil Program Studi S3 Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan. Ia telah menempuh ujian pra seminar disertasi pada Januari 2022 dan menyandang kandidat doktor.
Penggemar sepak bola dan bulu tangkis ini beberapa kali diundang menjadi narasumber di stasiun TV saat masih menjadi aktivis mahasiswa.
Ia disandingkan dengan beberapa tokoh nasional untuk membahas isu-isu yang lagi hangat diperbincangkan di staiusn TV saat itu.
Ia pernah tampil dalam acara Pro dan Kontra di TPI pada bulan Agustus 2002 dengan tema: Amandemen UUD 1945. Ia menjadi narasumber bersama Pramono Anung (PDIP), Ali Masykur Musa (PKB), dan A.M. Fatwa (PAN).
Kemudian TVRI mengundangnya sebagai salah satu narasumber untuk membahas Kebijakan Pembangunan Pertanian bersama Prof. Dr. Amman Wirakartakusumah (Rektor IPB), Dr. Rokhmin Dahuri (Menteri Kelautan dan Perikanan), dan Ir. Sinis Munandar (Direktur SDM Deptan RI).
Tenaga Ahli Anggota DPR
Kematangannya dalam berorganisasi dan pengalamannya dalam bidang kemasyarakatan, pertanian, dan kehutanan membawanya sebagai Tenaga Ahli Anggota Komisi IV DPR RI pada 2004-2009.
Statusnya sebagai Tenaga Ahli membuatnya dapat total dalam memberikan kontribusi isu-isu pertanian dan kehutanan.
Rekam jejak dan dedikasi kerja yang baik selama menjalankan tugas sebagai Tenaga Ahli Anggota Komisi IV DPR kemudian mengantarkan dirinya kepada tugas yang jauh lebih berat.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian
Pada Tahun 2009, ketika usianya memasuki 31 tahun, Atang dipercaya sebagai Tenaga Ahli Menteri Pertanian RI Bidang Pelayanan Publik.
Latar belakangnya sebagai anak petani membuat Atang sangat memahami persoalan yang dialami para petani di pedesaan.
Dengan posisi sebagai Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Atang cukup giat memberikan kontribusi untuk peningkatan kesejahteraan petani dan pertanian Indonesia.
Berbagai pemikiran dan kontribusi nyata dalam membangun kegiatan pemberdayaan petani dan pembangunan ekonomi pedesaan dia lakukan melalui optimalisasi kegiatan penguatan modal usaha.
Ia juga mendorong peningkatan keahlian dan teknologi petani melalui pelatihan, advokasi permasalahan petani, dan berbagai program pemberdayaan petani lainnya.
Tidak sedikit pemikiran yang ia kontribusikan dalam pembahasan beberapa RUU dan Peraturan Menteri Pertanian, seperti RUU tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
Pada Februari 2015, Atang ditunjuk menjadi Direktur Eksekutif NAFIS (National Food Security Studies), lembaga kajian ketahanan pangan yang menjadi wadah meneruskan idealitas para mantan aktivis kampus IPB.
Gabung PKS 2003
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 pada 2003, Atang langsung terjun ke dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dengan latar belakang sebagai aktivis mahasiswa dan pernah menjabat presiden mahasiswa IPB, Atang merasa cocok untuk menjadi politisi.
Atang ingin menyalurkan gagasan, ide serta idealisme melalui kanal partai politik.
Meskipun baru bergabung, Atang langsung dipercaya menjadi Sekertaris Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kota Bogor.
“Kemuduan di tahun 2005-2010 saya ditunjuk sebagai Ketua Bidang Kepemudaan di DPD PKS Kota Bogor,” ucap Atang.
Pada 2009, Atang sempat nonaktif di PKS karena ditugaskan menjadi Tenaga Ahli Menteri Pertanian tahun 2009-2014.
Setelah masa tugasnya selesai pada 2014, Atang kembali aktif di partai politik.
Pada 2015, Atang terpilih menjadi Ketua DPD PKS Kota Bogor. Sejak saat itu, Atang bertekad untuk mengantarkan PKS sebagai partai pemenang Pemilu 2019 di Kota Bogor.
Atang melakukan berbagai terobosan dengan merangkul generasi muda agar kursi PKS di DPRD Kota Bogor bisa bertambah.
“Pada Pemilu 2014, PKS di urutan ke 4 dengan perolehan 5 kursi di DPRD Kota Bogor. Saya diamanahkan untuk bagaimana meningkatkan suara PKS di periode berikutnya,” jelas Atang.
PKS Menang Pemilu 2019 di Kota Bogor
Atang mencoba melakukan revolusi organisasi dengan melibatkan anak muda di PKS.
Ia menyebut anak muda perlu diberikan ruang. Kader muda PKS dijadikan sebagai think tank, pembuat gagasan sekaligus penggerak di lapangan.
“Alhamdulillah kombinasi antara semangat anak muda dan juga kematangan dan pengayoman dari senior, orang orang tua sehingga di 2019 dan atas izin Allah juga PKS menang,” ucapnya.
PKS menjadi pemenang Pemilu 2019 di Kota Bogor dengan perolehan 10 kursi di DPRD Kota Bogor. PKS berhasil menambah kursi dua kali lipat dari sebelumnya hanya 5 kursi pada Pemilu 2014.
Dari 10 kursi itu, Atang salah satunya. Ia menjadi caleg di daerah pemilihan (dapil) Bogor Utara.
“Alhamdulillah hasil Pemilu 2019, saya suara tertinggi se Bogor Utara, temasuk juga di partai, dan kalau di Kota Bogor saya meraih persentase suara tertinggi se Kota Bogor,” papar Atang.
Ditunjuk Jadi Ketua DPRD Kota Bogor
Sebagai partai pemenang Pemilu 2019, PKS berhak mendapatkan jabatan Ketua DPRD Kota Bogor.
DPW dan DPP PKS kemudian menunjuk Atang sebagai Ketua DPRD Kota Bogor periode 2019-2024.
Ini prestasi mengagumkan bagi Atang. Sebab dia baru pertama kali terpilih menjadi anggota DPRD dan langsung diamanatkan jabatan Ketua DPRD Kota Bogor.
“Berat memang di awal karena ini adalah pengalaman pertama, baru pertama kali terpilih (sebagai anggota DPRD) sehingga mau tidak mau harus banyak belajar, harus cepat untuk melihat tugas dan kewajiban,” ucapnya.
“Alhamdulillah sejauh ini sih mungkin saya menganggap bahwa yang saya lakukan sudah on the track dan mungkin ada banyak hal yang sudah dilakukan, tapi juga memang ada beberapa hal yang belum dicapai, tapi insya Allah ini adalah target yang akan diselesaikan dalam dua tahun terakhir,” tambahnya.
Atang tak memungkiri pengalamannya sebagai aktivis mahasiswa, Ketua DPD PKS, dan Tenaga Ahli Anggota DPR RI membuatnya cepat matang dan menyesuaikan diri dengan lingkungan DPRD Kota Bogor.
“Jadi memang ada beberapa hal yang sangat membantu. Pertama, pengalaman di organisasi ketika mulai 1997 baru masuk kampus saya berlatih untuk bisa menjadi mahasiswa yang aktif, kemudian diamanahkan sebagai Ketua BEM Fakultas Kehutanan, dan terakhir menjadi Presiden Mahasiswa IPB,” imbuhnya.
Selain itu, pengalamannya sebagai Ketua DPD PKS Kota Bogor 2015-2019 juga sangat membantu.
“Setidaknya saya bisa banyak melakukan komunikasi dengan teman teman di DPRD dan di luar partai,” bebernya.
Saat itu, Atang kerap bersirahturami dan berdiskusi dengan para ketua partai politik dan anggota DPRD Kota Bogor.
“Ini setidaknya mengurangi rasa canggung sehingga pada saat diminta masuk sebagai pimpinan (DPRD Kota Bogor), bekal pertemanan selama ini itu sangat mendukung,” imbuhnya.
Selain itu, pengalaman Atang ketika menjadi Tenaga Ahli Anggota DPR RI 2004-2009 juga sangat membantu.
“Dan yang keempat adalah selama ini saya mencoba untuk berinteraksi dengan banyak orang tanpa memandang status sosial, suku, bangsa, dan segala macam sehingga itu juga cukup membantu untuk lebih adaptasi,” tandas Atang.
Ketua DPD PKS Dua Periode
Atang Trisnanto menorehkan banyak prestasi sejak memimpin PKS Kota Bogor.
Berkat tangan dingin Atang, PKS Kota Bogor menjadi Pemenang Pemilu 2019 dengan perolehan 10 kursi di DPRD Kota Bogor.
Selain itu, Atang juga berhasil membangun kantor DPD PKS Kota Bogor yang cukup megah.
Kantor DPD PKS Kota Bogor di Kb. Pedes, Kecamatan Tanah Sereal merupakan kantor parpol termegah di Kota Bogor saat ini.
“Alhamdulillah selesai pemilu kami membangun satu kantor yang sudah menjadi impian kader selama 20 tahun,” jelas Atang.
Kantor itu dibangun di atas lahan seluas 7.300 meter persegi.
“Kita bangun kantor yang harapannya adalah semua kegiatan kader di sana, kegiatan masyarakat bisa di sana. Tidak lagi sewa hotel,” tandas Atang.
Berkat prestasi itu, Atang Trisnanto kembali dipercaya menjadi Ketua DPD PKS periode 2019-2024.
Profil Atang Trisnanto
Nama lengkap: Atang Trisnanto
Tempat tanggal lahir: Banyuwangi 15 November 1978
Agama: Islam
Pekerjaan: Politisi
Jabatan: Ketua DPRD Kota Bogor
Istri: Primanita Sukma
Anak: Salma Fathya Kamilah (2005), Farah Asma Mufidah (2007), Umar Shidiq Asadullah (2009), dan Muhammad Fatih Abdurrahman (2013).
Riwayat Pendidikan:
TK Agung Wilis Gendoh (1985)
SDN Kemiri 3 (1991)
SMPN I Genteng Banyuwangi (1994)
SMAN 1 Genteng, Banyuwangi (1997)
S1 Kehutanan IPB (1997-2003)
S2 Ilmu Ekonomi IPB (2010-2014)
S3 IPB (2017-2022)
Riwayat Pekerjaan:
Ketua DPRD Kota Bogor (2019-2024)
Tenaga Ahli Anggota DPR RI (2004-2009)
Tenaga Ahli Menteri Pertanian (2009-2014)
Pengalaman Organisasi:
- Ketua DPD PKS Kota Bogor (2015-Sekarang)
- Ketua Bidang Kepemudaan DPD PKS Kota Bogor (2005-2010)
- Sekertaris Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kota Bogor (2003-2005)
- Ketua Gema Keadilan Kota Bogor (2012)
- DPP Himpunan Aluni IPB (2008-2013)
- Direktur Cendekia Muda Bogor (2004-2009)
- Presiden Mahasiswa IPB (2001-2002)
- Anggota Majelis Wali Amanat IPB (2001-2002)
- Presidium BEM se Jabodetabek (2002)
- Ketua Umum BEM Fakultas Kehutanan IPB (2000-2001)
- Sekretaris Umum BEM Fakultas Kehutanan IPB (1999-2000)
- Ketua Pengurus Cabang Sylva Indonesia IPB (2000-2001).
- Pjs Ketua FMSC-Forest Management Students Club (1999)
- Sekretaris Umum University Network For Free and Fair Election IPB (1998–1999)
- Staff of Planning & Research Department of International Forestry Students Association (IFSA) (1998– 1999),
- Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Banyuwangi wilayah Jabotabek (1998-1999)
- Sekretaris Umum KODAM WANGI (Komando Mahasiswa Peduli Banyuwangi) (1998-1999)
- Biro PSDM DKM Ibaadurrahmaan Fakultas Kehutanan IPB (1998-1999).
Itulah profil Atang Trisnanto, Ketua DPRD Kota Bogor yang juga bakal calon Walikota Bogor 2024.
(adi/pojoksatu)
Sumber : https://pojoksatu.id/news/berita-nasional/2022/04/24/profil-atang-trisnanto-bakal-calon-walikota-bogor-2024-dari-pks/4/
Views: 623
COMMENTS
Pak Atang oke pilihan saya