Reses Tiga Hari, Angga ; “ Masyarakat Lebih Suka BBM Turun daripada BLT”

HomeAngga Alan Surawijaya, S.Pi, M.Si

Reses Tiga Hari, Angga ; “ Masyarakat Lebih Suka BBM Turun daripada BLT”

DPRD Kota Bogor menggelar reses untuk Masa Sidang Pertama Tahun 2022-2023. Seluruh Anggota Dewan temui masyarakat untuk menyapa dan menyerap aspirasi warga serta memantau perkembangan pembangunan di Kota Bogor.

Tak terkecuali Angga Alan Surawijaya, Anggota Dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang terpilih dari Daerah Pemilihan Bogor Barat.

Selama tiga hari pelaksanaan Reses ( 12 – 14 September 2022), Angga mendapatkan banyak aspirasi serta curhatan dari masyarakat. Mulai dari sarana prasarana yang tidak memadai, kesulitan ekonomi, serta aduan warga yang terkena jeratan bank keliling. Aspirasi yang paling kencang disampaikan oleh masyarakat adalah harga produk dan jasa yang semakin mahal imbas dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi.

“Sejak awal PKS memang menolak kebijakan ini. Naiknya harga BBM Bersubsidi ini akan menimbulkan efek domino yang tidak ringan di lapangan” ucap Angga.

Angga melanjutkan, bahwa program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan diberikan oleh pemerintah tidak menjadi solusi atas beban kenaikan harga pangan dan jasa.

“BLT sebagai pengaman sosial jumlahnya sangat terbatas. Hanya bisa menjangkau 7% dari jumlah masyarakat yang terdampak” lanjut Angga.

Pernyataan Angga ini diaminkan oleh para warga. Salah satu ketua RW di Kelurahan Curug menyatakan BLT yang turun hanya untuk 50 orang saja, sementara warganya berjumlah 800 orang dan bisa dipastikan mayoritas menjadi kalangan yang terdampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

“PKS melalui fraksi di Pusat, telah menyatakan penolakan akan kebijakan ini. Pimpinan DPRD Kota Bogor pun sudah melayangkan surat ke Senayan. PKS ingin agar pemerintah batalkan kenaikan harga BBM bersubsidi agar masyarakat bisa sepenuhnya pulih dan bangkit. jika saja pemerintah mau menunda atau menghentikan proyek-proyek mercusuar yang tidak ada urgensitasnya semacam IKN dan kereta cepat, beban APBN masih sanggup untuk menopang subsidi, sehingga kenaikan harga BBM tidak diperlukan” tutup Angga

Views: 3

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0