Anggota DPRD Kota Bogor, Dody Hikmawan menggandeng Majelis D’Bayatul Abidat pimpinan Ustad Jaya Komarudin atau yang akrab disapa bang Jay menggelar perayaan lebaran yatim piatu di Tahajud Farm, Jalan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Kamis (19/08/2021).
Dalam perhelatan tersebut, Dody Hikmawan mengungkapkan bahwa total sebanyak 130 anak yatim se-Kecamatan Bogor barat diundang pada acara yang mengedepankan protokol kesehatan ini.
Hadiah yang dibagikan kepada para yatim piatu ini terdiri dari goody bag, lunch box, voucher belanja di Seraup Mart, dan kitab suci Al-Qur’an.
Menurut Dody, program Seraup ini dihelat sejak 6 Rajab, Sya’ban, Ramadhan, dengan bentuk penyaluran beras kepada masyarakat Dhuafa berupa 5 Kilogram beras hampir 8 Ton lebih.
“Selesai bulan Ramadhan, Seraup ini berubah bentuk formatnya, yaitu pemberian kupon belanja gratis kepada anak-anak yatim dan Dhuafa, ini sudah berjalan dari awal juni hingga sekarang, hampir setiap hari 30 sampai 60 anak yatim dan dhuafa, serta setiap hari mereka diberikan kesempatan untuk belanja menggunakan kupon tersebut dan tidak boleh kurang dan harus dihabiskan,” ujar Dody.
Politisi PKS ini meyakinkan bahwa program ini akan memberikan manfaat bagi para yatim piatu dan dhuafa serta memberikan kebahagiaan bagi mereka.
“Jadi bentuk sedekah yang diberikan ini dengan cara mereka berbelanja sendiri, disini terdapat sebuah edukasi agar mereka betul-betul membelanjakan sesuai dengan kebutuhan, kemudian selain memberikan kesempatan untuk berbelanja sendiri kita juga ingin memberikan edukasi dengan mereka datang kesini untuk memperbaiki diri, belajar sunguh-sungguh dan mendoakan yang memberikan sedekah ini agar diberikan kesehatan, panjang umur, dan rezekinya dilipat gandakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” kata Dody.
Dirinya meyakini, dari doa-doa para anak-anak yatim dan para Dhuafa dijabah oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan testimoni para donatur banyak sekali yang mengatakan alhamdulillah sehat, sembuh dari sakitnya, usahanya lancar, dan lain sebagainya.
“Mudah-mudahan ini akan terus berlanjut, sementara fokus di Bogor Barat, semoga semua wilayah Kelurahan di Bogor Barat bisa mendapatkan program Seraup ini,” tutur Dody.
Perihal perluasan program Seraup ini, Dody Hikmawan mengaku masih berkomunikasi dengan DPD atau DPC PKS yang lain. Jika memang kemudian ada kesempatan dan para mukhsinin secara pendanaan operasionalnya memungkinkan, kesiapan timnya juga mumpuni, maka tidak menutup kemungkinan untuk kemudian dilakukan juga diwilayah lainnya, namun dalam 1 tahun kedepan program ini dipastikan akan fokus di Bogor barat terlebih dahulu.
Ustad Jaya Komarudin alias Jay mengatakan bahwa berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia dalam pasal 33 menyatakan bahwa anak yatim dan orang-orang terlantar itu diurus negara, sementara pada kondisi pandemi seperti ini serta diketahui bersama bahwasanya perekonomian melambat, segala sesuatunya menemukan kebuntuan dengan kondisi seperti ini, jadi harus ada peran masyarakat didalamnya.
“Kami ingin menjadi kereta, seperti lagu Yusuf Islam yaitu empahty Train, kita ingin gerbong kereta empati ini berjalan terus melintasi wilayah Kota Bogor dan kita sama-sama membangun kepedulian, bahwasanya anak yatim ini anak kita semua itu peratama yang harus disadari,” tutur Ustad Jay.
Ketika peran negara yang saat ini masih tertatih-tatih bisa dibilang kolaborasi ini harus hadir, karena anak yatim adalah anak umat Islam, Islam memandang anak yatim itu sebagai sesuatu Subculuture di masyarakat yang memerlukan perlindungan, memerlukan perhatian dan juga kasih sayang, karena bagaimanapun mereka akan tumbuh menjadi bagian masa depan negeri ini.
“Terlebih dalam kondisi pandemi ini kita tidak bisa menolak kenyataan justru banyak melahirkan anak yatim, setiap hari hadir dengan angka kematian yang cukup tinggi, tentunya kita tidak bisa menutup mata, itulah yang harus kita lakukan bersama-sama,” terang Ustad Jay.
Dirinya menambahkan bahwa Seraup Mart juga memberikan solusi bahwasanya memberi itu dengan adab, dengan etika bukan dilempar dijalan, bukan menciptakan kerumunan tapi dengan memberikan mereka pride, rasa percaya diri, para penerima bantuan memiliki voucher, mereka berbelanja, dan mereka berhak memilih apa yang mereka mau.
“Biasanya bagi anak-anak yang tidak mampu, berbelanja di supermarket selalu dilarang oleh orang tuanya karena keterbatasan atau sebagainya, tetapi disini mereka ada double happiness, mereka diberikan rasa kebahagiaan, mereka boleh memilih dan umumnya saya lihat mereka memilih susu, coco crunch, makanan yang menurut mereka mewah, ada juga anak-anak yang ibunya sudah menitip minyak goreng, sikat gigi dan lain-lain, inilah Seraup hadir, saya berharap ada Seraup-Seraup lainnya di Kota Bogor bahkan diseluruh Indonesia, karena dengan ini ekonomi akan berputar juga, kemudian ada energi mukhsinin yang tidak pernah berhenti karena orang yang mencari Ridho Allah itu selalu ada, kemudian anak yatim dan janda-janda yang terpapar Covid juga bisa tercover dengan hal ini, itulah insyaallah yang kita harapkan, tentunya dengan cara seperti ini kita juga ingin mendidik lebih beradab dan lebih mempunyai etika, inilah cara kita hadir dimasyarakat dan juga memberikan pencerahan,” pungkas Ustad Jay.
Sumber : inionline. Com
Views: 3
COMMENTS