Masih tertinggal dengan Depok, Pemkot Bogor Harus Bekerja Keras Tingkatkan IPM

HomeAnggota DewanDedi Mulyono, S.P, M.Si

Masih tertinggal dengan Depok, Pemkot Bogor Harus Bekerja Keras Tingkatkan IPM

Bogor – Pemkot Bogor Harus Bekerja Keras Tingkatkan IPM. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Bogor menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data terbaru, IPM Kota Bogor naik dari 77,17 pada tahun 2022 menjadi 78,52 pada tahun 2024. Namun, angka ini masih tertinggal dibandingkan dengan kota-kota lain di sekitar Jabodetabek dan Jawa Barat, seperti Kota Depok (83,05), Kota Bekasi (83,55), dan Kota Bandung (83,75).

Kondisi ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Kota Bogor untuk lebih bekerja keras dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. IPM sendiri mencerminkan tiga aspek utama pembangunan, yaitu kesehatan, pendidikan, dan standar hidup masyarakat.

DPRD Kota Bogor Dorong Aksi Nyata

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono, menegaskan bahwa Pemkot Bogor perlu melakukan langkah-langkah konkret dan terarah untuk meningkatkan IPM.

“IPM adalah indikator kesejahteraan masyarakat. Jika kita masih tertinggal dari kota-kota lain, artinya ada pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Pemkot Bogor harus lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, serta menciptakan lapangan kerja agar daya beli masyarakat meningkat,” ujar Dedi.

Baca juga : Dedi Ajak Warga Bogor Selatan Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis

DPRD Kota Bogor juga mendorong optimalisasi program-program pendidikan, mulai dari pemerataan akses sekolah berkualitas hingga pelatihan vokasi bagi generasi muda. Selain itu, peningkatan layanan kesehatan dan pengentasan kemiskinan menjadi aspek yang harus diperkuat.

Jangan Korbankan Pelayanan Dasar dalam Efisiensi Anggaran

Lebih lanjut, Dedi mengingatkan bahwa meskipun pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tengah mendorong efisiensi anggaran, hal tersebut tidak boleh mengorbankan pelayanan dasar bagi masyarakat.

*”Kita memahami kebijakan efisiensi anggaran yang sedang diterapkan oleh pemerintah pusat. Namun, efisiensi ini harus dilakukan dengan cermat dan tidak boleh mengorbankan pelayanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Justru momentum efisiensi anggaran ini sangat tepat untuk mengalokasikan anggaran yang lebih banyak pada program layanan dasar agar manfaatnya tetap maksimal bagi masyarakat,” tegasnya.

Perlu Inovasi dan Kolaborasi

Dedi menekankan bahwa peningkatan IPM membutuhkan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. “Tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan dari pemerintah. Dunia usaha perlu ikut serta dalam menciptakan lapangan kerja dan memberikan pelatihan keterampilan bagi masyarakat. Begitu juga dengan komunitas dan akademisi yang bisa berperan dalam edukasi dan inovasi,” tambahnya.

Ia juga menyebut bahwa Kota Bogor harus belajar dari daerah lain yang telah lebih maju dalam hal pembangunan manusia, seperti Kota Depok dan Kota Bekasi. “Kita harus berani mengadopsi strategi yang telah terbukti berhasil di daerah lain dan menyesuaikannya dengan kebutuhan Kota Bogor,” pungkasnya.

Dengan kerja keras dan kolaborasi yang baik, diharapkan IPM Kota Bogor dapat meningkat lebih signifikan, sehingga mampu sejajar dengan kota-kota lain di sekitarnya tanpa mengorbankan hak-hak dasar masyarakat dalam pelayanan publik.

Views: 4

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: